DLH Kabupaten Cirebon Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Air Hujan dan Restorasi Lahan untuk Atasi Krisis Lingkungan

CirebonBeritrust.com – Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten Cirebon menggelar sosialisasi pemanfaatan air hujan dan restorasi lahan. Dalam kegiatan sosialisasi pada hari Rabu (24/7/2024)

AISY

DLH Kabupaten Cirebon Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Air Hujan dan Restorasi Lahan untuk Atasi Krisis Lingkungan (DLH sosialisasi pemanfaatan air hujan )

CirebonBeritrust.com – Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten Cirebon menggelar sosialisasi pemanfaatan air hujan dan restorasi lahan.

Dalam kegiatan sosialisasi pada hari Rabu (24/7/2024) ini membawakan tema ‘Membangun Masa Depan Hijau, Strategi Restorasi Lahan dan Pemanfaatan Air Hujan’.

Kegiatan yang digelar di Meeting Room Hotel Dedi Jaya Ciledug, Kabupaten Cirebon tersebut diikuti oleh para Kepala Seksi Ekbangsos se-kecamatan/desa di wilayah Cirebon Timur.

Baca Juga : Evaluasi Menyeluruh Layanan Publik di Mal Pelayanan Publik Kabupaten Cirebon oleh Pj Bupati

Ini Kata Kepala Bidang Peningkatan Kapasitasn dan Pemulihan Lingkungan

Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan (DLH), Fifi Erneti SSos menjelaskan bahwa kegiatan tersebut mereka adakan mengingat bencana banjir yang sering terjadi ketika curah hujan tinggi.

“Wilayah-wilayah tertentu terutama di pinggiran aliran sungai Cisanggarung dan Ciberes dari Pasaleman dan Ciledug, Pabuaran, Pabedilan sampai Losari dan Gebang, Waled termasuk juga mengalami banjir, dan itu rutin terjadi. Ini bisa kita nilai, bahwa ada sesuatu yang salah dengan lingkungan kita,” ujar Fifi dikutip dari cirebonkab.go.id.

Fifi menjelaskan bahwa hal itu membuat lingkungan tidak mampu mengendalikan air hujan yang turun sehingga mengakibatkan bencana banjir.

“Sehingga, lingkungan tidak mampu mengendalikan air hujan yang turun. Yang seharusnya diterapkan kedalam tanah, namun yang terjadi adalah aliran permukaan yang berlebih, sehingga menyebabkan bencana banjir,” jelas Fifi.

Sementara itu, tambah Fifi, di waktu musim kemarau mengalami krisis air, baik itu air bersih ataupun air untuk kebutuhan pertanian.

Fifi menyebutkan bahwa ketika pertanian tidak tercukupi air, hal itu mengakibatkan kedepannya akan terjadi krisis pangan dan bakal berdampak luas.

Oleh karenanya, pihaknya melihat harus untuk memberikan wawasan bagi para Kasi Ekbang di tingkat desa maupun kecamatan di Kabupaten Cirebon.

“Harapannya, agar bisa memandu dan mengarahkan pembuatan kebijakan di level desa maupun kecamatan, supaya lebih meningkatkan efektifitas pembangunan dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Baik berupa penanganan banjir, maupun berupa aksi atau upaya adaptasi, serta mitigasi perubahan iklim itu sendiri,” tukasnya.

Harapan Kepala Bidang untuk Kedepannya

Ia juga berharap setelah kegiatan ini, pemerintah desa ataupun kecamatan mulai mengarahkan pembangunan untuk juga menangani hal-hal terkait lingkungan.

“Yang paling ringan untuk dilakukan adalah membuat sumur resapan maupun resapan lubang biopori. Sumur resapan ini, bisa membantu meringankan efek ketika curah hujan debitnya melebihi intensitas yang biasa,” ucapnya.

Kegiatan penanaman harus mereka lakukan demi mengatasi efek iklim mikro berupa suhu panas, karena tanaman yang hujau akan mengurangi polusi.

Selain itu juga, kegiatan ini juga bisa memberikan udara yang sejuk dan dapat berguna untuk konservasi air.

“Tentunya, kemampuan dari akar pohon cukup baik untuk membantu menyerap air tanah, akan berdampak pada tersedianya air bagi aktifitas manusia, mata air untuk pertanian, serta ketahanan ikut terjaga. Maka kami berharap, tidak akan mengalami kekeringan di musim kemarau,” pungkasnya.

Sedangkan menurut Penggiat Lingkungan Yayasan Wangsakerta, Farida menyebutkan bahwa pentingnya memanen air hujan, serta meningkatkan untuk pemahaman para peserta.

Ia menjelaskan bahwa sangat penting melakukan pengelolaan air hujan dalam bentuk biopori atau sumur resapan, ataupun lubang resapan.

“Air hujan ini kan berkah, tapi kalau kita tidak kelola, dia bisa menjadi musibah dengan banjir ini,” ucap Farida. ***

Related Post

Tinggalkan komentar