Cirebonberitrust.com – Viral mabuk kecubung yang menelan 2 korban jiwa di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 5 Juli dan 9 Juli 2024 kemarin diduga ada campur dari obatan terlarang serta alkohol.
Awalnya para korban mabuk kecubung sempat menjalani perawatan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum namun meninggal dunia.
Fenomena mabuk kecubung di Banjarmasin adalah suatu permasalahan yang serius. Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy mengatakan kini pihaknya sudah menangani sekitar 37 pasien yang diduga mengonsumsi kecubung diantaranya 35 di rawat dan 2 lainnya meninggal dunia.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Simak Rekam Jejak 2005-2024 yang Menyeramkan
Para pasien yang melami gangguan mental bervaria dari ringan hingga akut. Dan para pasien kondisinya belum bisa diajak berkomunikasi secara normal.
Diketahui Kecubung salah satu tanaman hias yang memiliki banyak manfaat obat alternatif karena mengandung berbagai senyawa aktif.
Namun tanaman ini juga memiliki zat berbahaya yang bisa membuat orang yang memakannya minumbulkan rasa candu dan halusinasi serta rasa senang berlebihan.
Beredarnya informasi mabuk kecubung, Kepala Kepolisian Resort Kota Banjarmasin, Kombes Cuncun Kurniadi menghimbau kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi kecubung disebabkan bisa terdampak pada gangguan mental.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Selatan, Brigjen Pol Wisnu Andayana mengutarakan dalam undang-undang Kecubung tidak termasuk dalam kategori narkotika.
Tetapi masuk dalam golongan zat psikoaktif Walaupun begitu, Wisnu himbau untuk warga agar melaporkan ke BNN Kalimantan Selatan bagi seseorang yang akan konsumsi kecubung agar tidak menelan korban lagi.***